
Some time ago, interakta.org have interviewed one of the students of Intermedia Art ITB who became the first alumnus of the Intermedia Art Studio and Interakta. He was Bandu Darmawan. One of the extraordinary person in Interakta. He has made many spectacular artworks and participated in some national art events. Here is the little interview with Bandu Darmawan.
Interview Conversation in Bahasa Indonesia.
Question
(Q) : pertanyaan pertama, sebelum interview tentang kekaryaan di
Seni Intemedia dan tentang karya TA, apa alasan memilih studio seni intermedia?
Apalagi dulu 2007 merupakan angkatan pertama di studio seni intermedia ini.
Bandu Darmawan
(B) : intinya sih saya
pengen berkesenian, tapi di studio lain
(lukis, patung, grafis, keramik) tidak ada yang bisa menampung ide-ide saya yang
liar. Haha.
Q : Apakah dulu Anda sudah mengetahui gambaran akan seperti apa di seni
intermedia?
B
: saya membayangkannya hanya apapun diluar 4 studio lain (Lukis,
Patung, Grafis, dan Keramik), masih belum terlalu jelas, masih nge-blur sekali.
Q : Setelah Anda masuk ke seni intermedia, coba ceritakan
tentang kekaryaan Anda, siapa saja yang mempengaruhi dalam berkarya selama di
seni intermedia? Dan karya apa saja yang sudah pernah Anda produksi selama di
seni intermedia?
B
: Sebenarnya saya lebih terpengaruh dari orang-orang diluar
seni. Tapi saya coba mengaplikasikan di kehidupan berkesenian saya. Kalau orang
yang lumayan berpengaruh di cara saya berpikir kreatif sih, Quentin Tarantino. Saya bisa memahami bagaimana cara Dia mengambil
idiom-idiom murahan dan bisa dibilang kelas-B,menjadi sesuatu yang
"berkelas". Ya begitu, saya tidak begitu tertarik dengan sesuatu yang
njelimet dan terlalu serius. Kalau
media yang saya gunakan dalam berkarya seni lebih seringnya instalasi, video
interaktif, video mapping, dan yg terakhir kemarin animatronik.
Q : Sepanjang Anda berkarya di Seni Intermedia, karya apa yang
menurut Anda pribadi berkesan/penting dalam sejarah kekaryaan di hidup anda?
Dan kenapa? (dari semua karya yang pernah Anda buat)
B
: TA saya! Saya akui itu jauh dari sempurna, tapi saya bisa bilang itu sebenernya
impian saya saat masih kecil, dan tentunya dengan penggunaan konsep di
dalamnya.
Q : Berbicara tentang TA, Anda selaku mahasiswa pertama di Seni
Intermedia yang menjalankan sidang TA dan yang pertama lulus, coba ceritakan sedikit
tentang TA Anda.
B
: Judul karya TA saya adalah Replicarbon Counterfeit. Replicarbon
itu portmanteau dari replica dan carbon copy. Jadi karya saya itu replika dan
kopian dari diri saya yang saya asumsikan bisa berlawanan dari diri saya.
Kenapa waktu itu saya membuat page di Facebook
dan meminta orang lain untuk mem-posting
gambar yg mereka anggap memiliki hubungannya dengan saya. Dan alhasil gambar yg
dikumpulkan sangat beragam dan susah mencari benang merahnya. Yang saya kritik
sebenernya keberadaan internet dan media sosial yang bisa mengaburkan identitas
orang yang sebenarnya. Jadi saya yang ada di versi HTML jelas berbeda dengan
saya yang sebenernya. Dan ironisnya, orang lebih mengetahui tentang versi HTML
dari diri saya daripada saya yang sebenarnya. Jadi keberadaan versi HTML saya
lebih penting dari saya yang sebenarnya, karena lebih penting, jadi saya
mempersilahkan replika diri saya menghadap dosen penyidang, dan bukan saya. Haha.
Q : Wah, sangat keren! Untuk karya TA, siapa atau apa yang sangat
menginspirasi?
B
: Film Surrogates lumayan menginspirasi saya dalam proses
karya TA ini.
Q : Selama pengerjaan TA Anda, adakah hambatan/kesulitan
terbesar yang Anda hadapi? Entah itu permasalahan teknis, asistensi, dll. Apalagi
waktu itu sidang TA Anda sempet ditunda karena permaslahan teknis.
B
: Sangat banyak!
Haha. Dengan dana yang sangat
terbatas, sehingga saya tidak bisa membayar orang (artisan) untuk mengeksekusi
karya TA saya, alhasil saya mengulik semuanya sendiri dan memakan banyak waktu.
Q : Total berapa
lama waktu yg dihabiskan untuk proses pengerjaan TA?
B
: Menghabiskan waktu 14 bulan dengan enam bulan pertama terkendala rasa malas. Haha.
Q : Masalah klasik seorang mahasiswa ya. Haha. Bagaimana respon atau tanggapan dari dosen penyidang terhadap karya TA Anda?
B
: Ada yang suka, ada yang kurang suka. Ada yang bilang pengerjaanya tidak maksimal, dan menurut saya
memang itu belum maksimal.. Haha. Ada juga yang bilang kalau konsepnya terlalu
totaliter. tapi yang jelas masukan dosen
pasti bagus dan membangun.
Q : Anda selaku mahasiswa seni intermedia yang pertama lulus dan
diwisuda, bagaimana perasaan Anda? Senang, bangga, beban, atau bagaimana?
B
: Yang pasti seneng ya
bangga, dan pastinya beban sih, karena saya harus memberikan contoh yang
baik-baik kepada adik-adik Interakta tercinta. Haha.
Q : Menurut Anda pribadi, bagaimana pendapat
Anda tentang studio seni intermedia saat ini? Apakah pencapaiannya sudah cukup?
B
: Menurut saya belum
sih. Intermedia itu menurut saya sebenrnya bukan tentang media, tapi tentang
sikap.
Okay, thanks a lot, Bandu Darmawan! hope we can get the photos of your artworks soon.